Kuil Shaolin, yang terkenal di Cina, sedang melatih murid kungfu yang masih muda untuk main sepak bola dengan harapan dapat mengubah nasib tim nasional negeri itu, demikian laporan media setempat. Dalam kasus hidup meniru seni, gagasan itu tampaknya akan menarik perbandingan dengan komedi laris Hong Kong 2001 "Shaolin Soccer" mengenai sekelompok biksu yang terdampar dari kuil itu dan menerapkan gerakan tak lumrah mereka di lapangan sepak bola.
Kuil tersebut, yang terletak di provinsi Henan di Cina tengah dan terkenal karena gerakan akrobatis para biksu pejuangnya, membuka pusat pelatihan sepak bolah pada Oktober. Pusat itu memiliki lebih dari 40 murid seni bela diri yang mempelajari "permainan cantik", kata kantor berita resmi Cina, Xinhua, baru-baru ini.
Shi Yanlu, kepala pelatih di pusat tersebut, mengatakan disiplin dan etos kungfu dapat diterjemahkan ke dalam sepak bola yang efektif. "Sepak bola Cina berada dalam keadaan menyedihkan, dan ketika sebagian unsur kungfu Shaolin, terutama semangatnya, dipadukan jadi sepak bola, kami harap itu akan membantu menaikkan tingkat pelatihan sepak bola," kata Shi Yanlu di dalam laporan tersebut.
Koordinasi gerak kaki dan fisik dalam kungfu juga dapat membantu pesebak-bola masa depan Cina, tambahnya. Tim sepak bola nasional Cina jadi bahan cemoohan di dalam negeri dan jadi salah satu sumber kesedihan bagi penggemar yang kecewa oleh ketidak-mampuan negara dengan penduduk paling padat di dunia itu untuk berhasil di bidang olah raga paling terkenal di dunia tersebut.
Cina gagal masuk kualifikasi buat Piala Dunia tahun lalu, telah tampil buruk di Pertandingan Olimpiade dan baru-baru ini gagal mencapai tahap menentukan Piala Asia. Pro-liga Cina juga dirongrong perjudian dan skandal suap sehingga dua mantan kepala persatuan sepak bola nasional dan sejumlah pejabat rendahnya diciduk polisi.
Orang muda yang direkrut di pusat pelatihan kuil itu --semua berusia sekitar 10 tahun-- akan dilatih oleh Alphonse Tchami, pesebak-bola nasional Kamerun yang sudah pensiun, kata Xinhua. Kuil tersebut berencana menarik lebih banyak rekrutman di kalangan 2.000 murid yang berlatih di Shaolin, tambahnya.
Kuil tersebut, yang terletak di provinsi Henan di Cina tengah dan terkenal karena gerakan akrobatis para biksu pejuangnya, membuka pusat pelatihan sepak bolah pada Oktober. Pusat itu memiliki lebih dari 40 murid seni bela diri yang mempelajari "permainan cantik", kata kantor berita resmi Cina, Xinhua, baru-baru ini.
Shi Yanlu, kepala pelatih di pusat tersebut, mengatakan disiplin dan etos kungfu dapat diterjemahkan ke dalam sepak bola yang efektif. "Sepak bola Cina berada dalam keadaan menyedihkan, dan ketika sebagian unsur kungfu Shaolin, terutama semangatnya, dipadukan jadi sepak bola, kami harap itu akan membantu menaikkan tingkat pelatihan sepak bola," kata Shi Yanlu di dalam laporan tersebut.
Koordinasi gerak kaki dan fisik dalam kungfu juga dapat membantu pesebak-bola masa depan Cina, tambahnya. Tim sepak bola nasional Cina jadi bahan cemoohan di dalam negeri dan jadi salah satu sumber kesedihan bagi penggemar yang kecewa oleh ketidak-mampuan negara dengan penduduk paling padat di dunia itu untuk berhasil di bidang olah raga paling terkenal di dunia tersebut.
Cina gagal masuk kualifikasi buat Piala Dunia tahun lalu, telah tampil buruk di Pertandingan Olimpiade dan baru-baru ini gagal mencapai tahap menentukan Piala Asia. Pro-liga Cina juga dirongrong perjudian dan skandal suap sehingga dua mantan kepala persatuan sepak bola nasional dan sejumlah pejabat rendahnya diciduk polisi.
Orang muda yang direkrut di pusat pelatihan kuil itu --semua berusia sekitar 10 tahun-- akan dilatih oleh Alphonse Tchami, pesebak-bola nasional Kamerun yang sudah pensiun, kata Xinhua. Kuil tersebut berencana menarik lebih banyak rekrutman di kalangan 2.000 murid yang berlatih di Shaolin, tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar