BAHAN-BAHAN:
1. Botol bekas air mineral ukuran 1500 ml.
2. Polyfoam.
3. Kertas karton manila/BC.
4. Sampah kertas.
5. Gunting
6. Cutter.
7. Double Tape.
8. Selotip besar.
9. Penggaris.
10. Jangka Ukur.
11. Alat tulis (pulpen/pensil).
PENJELASAN BAHAN-BAHAN:
1. Botol bekas air mineral
Disarankan untuk menggunakan botol bekas air mineral bermerk "AQUA". Sebab, dari pengalaman dan pengamatan kami, hanya botol dengan merk inilah yang memiliki kesesuaian ukuran kepala dengan nozzle yang akan digunakan dalam peluncur (launcher) kelak.
(lihat: Tutorial Cara Membuat Peluncur Roket Air selanjutnya).
2. Polyfoam
Polyfoam adalah sejenis stereofoam (bhs. jawa: gabus) namun memiliki karakteristik lebih padat. Dipilihnya bahan ini adalah agar mudah dipotong dan tidak mudah patah seperti halnya stereofoam. Biasanya dijual dalam bentuk lembaran dalam ukuran mulai 2x1 meter dengan kisaran harga Rp. 42.000,-. Bila tidak memungkinkan, dapat menggunakan stereofoam/bahan pengganti lain.
3. Kertas karton manila/BC.
Karton manila atau yang dikenal dengan kertas BC ini akan digunakan untuk membuat moncong (nose cone). Namun, bila ada kertas lain yang lebih tebal sangat disarankan untuk digunakan, seperti halnya kertas kotak nasi atau yang lebih bagus lagi kertas evory.
4. Sampah kertas.
Adalah kertas-kertas bekas (koran, buku, majalah, dll.) yang sudah tidak terpakai. Digunakan untuk menjadi pemberat pada bagian moncong (nose cone).
5. Gunting, Cutter, Double Tape, Selotip besar, Penggaris, Jangka Ukur, Alat Tulis.
Cukup jelas.
1. Buang plastik tanda kemasan dan tutup botol air mineral.
Keterangan:
- Dibuangnya plastik tanda kemasan botol air mineral adalah karena alasan aerodinamis. Apabila plastik masih dibiarkan seperti semula, maka lubang-lubang yang menganga pada plastik akan menghambat laju udara pada botol.
- Dibuangnya tutup botol & bekas segel kemasan adalah agar botol dapat dimasukkan ke dalam nozzle.
2. Buat 4 buah sirip (fins) untuk satu botol/roket.
Bahan yang digunakan adalah polyfoam dengan membentuk persegi panjang berukuran masing-masing 9x4.5 cm dan dipotong secara diagonal.
3. Rangkaikan sirip (fins) dengan double tape dan gunting.
4. Tempelkan sirip (fins) ke botol.
Beruntung, pada botol telah tersedia 2 garis sambungan botol yang jaraknya sama. Untuk itu, dapat dimanfaatkan untuk menempelkan 2 buah sirip (fins) pada 2 garis tersebut.
Lalu bagaimana dengan 2 buah sirip lainnya?
Anda perlu mengukur jarak tengah antara kedua sirip yang telah tertempel untuk kemudian menempelkan 2 buah sirip lainnya.
5. Buat moncong roket (nose cone) dengan karton manila.
Siapkan bahan karton manila, jangka ukur, penggaris dan alat tulis. Lalu, buat desain dan gunting mengikuti pola yang ada.
6. Tempelkan salah satu sisi karton manila dengan double tape.
7. Bentuk karton manila menjadi kerucut dan sesuaikan ukurannya dengan bagian bawah botol.
Apabila telah menemukan posisi yang tepat antara pola kerucut dengan bagian bawah botol, buka double tape dan kemudian rekatkan sehingga karton manila benar-benar membentuk sebuah kerucut.
8. Isi kerucut dengan kertas bekas/sampah.
Kertas bekas yang digunakan sekitar 3-6 lembar. Namun hal ini bisa berubah, silahkan disesuaikan dengan kebutuhan. Semakin berat isi moncong akan semakin baik, tapi harus tetap memperhatikan ruang di dalam kerucut agar tidak terlalu penuh sehingga menghambat proses berikutnya.
9. Posisikan moncong (nose cone) ke bagian bawah botol dan lekatkan dengan selotip besar.
Setelah menemukan posisi yang sesuai, lekatkan kerucut dengan selotip besar ke botol. Usahakan untuk meminimalisir kerutan-kerutan yang terdapat pada bekas lekatan selotip untuk mengurangi gangguan aerodinamis pada roket di udara.
10. Selesai.
Berikut adalah hasil akhir dari roket yang sudah kita buat:
kalau belum jelas nih videonya
Baca Selanjutnya.. - cara membuat water rocket
1. Botol bekas air mineral ukuran 1500 ml.
2. Polyfoam.
3. Kertas karton manila/BC.
4. Sampah kertas.
5. Gunting
6. Cutter.
7. Double Tape.
8. Selotip besar.
9. Penggaris.
10. Jangka Ukur.
11. Alat tulis (pulpen/pensil).
PENJELASAN BAHAN-BAHAN:
1. Botol bekas air mineral
Disarankan untuk menggunakan botol bekas air mineral bermerk "AQUA". Sebab, dari pengalaman dan pengamatan kami, hanya botol dengan merk inilah yang memiliki kesesuaian ukuran kepala dengan nozzle yang akan digunakan dalam peluncur (launcher) kelak.
(lihat: Tutorial Cara Membuat Peluncur Roket Air selanjutnya).
2. Polyfoam
Polyfoam adalah sejenis stereofoam (bhs. jawa: gabus) namun memiliki karakteristik lebih padat. Dipilihnya bahan ini adalah agar mudah dipotong dan tidak mudah patah seperti halnya stereofoam. Biasanya dijual dalam bentuk lembaran dalam ukuran mulai 2x1 meter dengan kisaran harga Rp. 42.000,-. Bila tidak memungkinkan, dapat menggunakan stereofoam/bahan pengganti lain.
3. Kertas karton manila/BC.
Karton manila atau yang dikenal dengan kertas BC ini akan digunakan untuk membuat moncong (nose cone). Namun, bila ada kertas lain yang lebih tebal sangat disarankan untuk digunakan, seperti halnya kertas kotak nasi atau yang lebih bagus lagi kertas evory.
4. Sampah kertas.
Adalah kertas-kertas bekas (koran, buku, majalah, dll.) yang sudah tidak terpakai. Digunakan untuk menjadi pemberat pada bagian moncong (nose cone).
5. Gunting, Cutter, Double Tape, Selotip besar, Penggaris, Jangka Ukur, Alat Tulis.
Cukup jelas.
1. Buang plastik tanda kemasan dan tutup botol air mineral.
Keterangan:
- Dibuangnya plastik tanda kemasan botol air mineral adalah karena alasan aerodinamis. Apabila plastik masih dibiarkan seperti semula, maka lubang-lubang yang menganga pada plastik akan menghambat laju udara pada botol.
- Dibuangnya tutup botol & bekas segel kemasan adalah agar botol dapat dimasukkan ke dalam nozzle.
2. Buat 4 buah sirip (fins) untuk satu botol/roket.
Bahan yang digunakan adalah polyfoam dengan membentuk persegi panjang berukuran masing-masing 9x4.5 cm dan dipotong secara diagonal.
3. Rangkaikan sirip (fins) dengan double tape dan gunting.
4. Tempelkan sirip (fins) ke botol.
Beruntung, pada botol telah tersedia 2 garis sambungan botol yang jaraknya sama. Untuk itu, dapat dimanfaatkan untuk menempelkan 2 buah sirip (fins) pada 2 garis tersebut.
Lalu bagaimana dengan 2 buah sirip lainnya?
Anda perlu mengukur jarak tengah antara kedua sirip yang telah tertempel untuk kemudian menempelkan 2 buah sirip lainnya.
5. Buat moncong roket (nose cone) dengan karton manila.
Siapkan bahan karton manila, jangka ukur, penggaris dan alat tulis. Lalu, buat desain dan gunting mengikuti pola yang ada.
6. Tempelkan salah satu sisi karton manila dengan double tape.
7. Bentuk karton manila menjadi kerucut dan sesuaikan ukurannya dengan bagian bawah botol.
Apabila telah menemukan posisi yang tepat antara pola kerucut dengan bagian bawah botol, buka double tape dan kemudian rekatkan sehingga karton manila benar-benar membentuk sebuah kerucut.
8. Isi kerucut dengan kertas bekas/sampah.
Kertas bekas yang digunakan sekitar 3-6 lembar. Namun hal ini bisa berubah, silahkan disesuaikan dengan kebutuhan. Semakin berat isi moncong akan semakin baik, tapi harus tetap memperhatikan ruang di dalam kerucut agar tidak terlalu penuh sehingga menghambat proses berikutnya.
9. Posisikan moncong (nose cone) ke bagian bawah botol dan lekatkan dengan selotip besar.
Setelah menemukan posisi yang sesuai, lekatkan kerucut dengan selotip besar ke botol. Usahakan untuk meminimalisir kerutan-kerutan yang terdapat pada bekas lekatan selotip untuk mengurangi gangguan aerodinamis pada roket di udara.
10. Selesai.
Berikut adalah hasil akhir dari roket yang sudah kita buat:
kalau belum jelas nih videonya